Menggunakan Energi Surya tidak
mengakibatkan polusi udara atau polusi air dan tidak juga menghasilkan gas
rumah kaca, tetapi tetap memiliki beberapa dampak tidak langsung terhadap
lingkungan. Misalnya, ada beberapa bahan beracun dan bahan kimia, dan berbagai
pelarut dan alkohol yang digunakan dalam proses pembuatan sel fotovoltaik (PV),
yang mengkonversi sinar matahari menjadi listrik. Sejumlah kecil bahan-bahan
limbah juga dihasilkan.
Selain itu, pembangkit listrik
panas matahari yang besar dapat merusak ekosistem gurun jika tidak dikelola
dengan baik. Burung dan serangga dapat terbunuh jika mereka terbang melewati
konsentrasi sinar matahari, seperti yang diciptakan oleh "menara tenaga
surya." Beberapa sistem pembangkit panas matahari menggunakan cairan
berbahaya (untuk mentransfer panas) yang memerlukan penanganan dan pembuangan
khusus. Sistem tenaga surya mungkin memerlukan air untuk pembersihan
konsentrator dan reciever secara rutin; begitu juga dengan pendinginan
turbin-generator. Menggunakan air dari sumur bawah tanah dapat mempengaruhi
ekosistem di beberapa lokasi yang gersang.
Dampak penggunaan Minyak Bumi
terhadap lingkungan adalah pencemaran lingkungan dgn CO2. Minyak bumi
senantiasa mengandung senyawa dgn ikatan nCH. Kalau ini dibakar, maka
senantiasa akan terjadi sisa pembakaran, baik karbon, residu maupun asap.
Selama masih ada paru-paru bumi dalam
bentuk hutan lindung, dgn pepohonan berhijau daun yg membutuhkan CO2 utk proses
asimilasinya, dan perbandingan kemampuan serap pepohonan terhadap gas sisa
pembakaran masih sesuai .
Pembakaran sumber energi fosil
(mis. minyak bumi, batu bara) juga dapat dampak buruk terhadap udara dan iklim
karena melepaskan gas-gas, antara lain:
-
karbon dioksida (CO2)
-
nitrogen oksida (NOx)
-
sulfur dioksida (SO2)
Yang dapat menyebabkan pencemaran
udara :
-
hujan asam
-
smog
-
pemanasan global
Tidak ada komentar:
Posting Komentar