Sabtu, 21 September 2013

Dampak Pemakaian Energi Terhadap Lingkungan

Menggunakan Energi Surya tidak mengakibatkan polusi udara atau polusi air dan tidak juga menghasilkan gas rumah kaca, tetapi tetap memiliki beberapa dampak tidak langsung terhadap lingkungan. Misalnya, ada beberapa bahan beracun dan bahan kimia, dan berbagai pelarut dan alkohol yang digunakan dalam proses pembuatan sel fotovoltaik (PV), yang mengkonversi sinar matahari menjadi listrik. Sejumlah kecil bahan-bahan limbah juga dihasilkan.
Selain itu, pembangkit listrik panas matahari yang besar dapat merusak ekosistem gurun jika tidak dikelola dengan baik. Burung dan serangga dapat terbunuh jika mereka terbang melewati konsentrasi sinar matahari, seperti yang diciptakan oleh "menara tenaga surya." Beberapa sistem pembangkit panas matahari menggunakan cairan berbahaya (untuk mentransfer panas) yang memerlukan penanganan dan pembuangan khusus. Sistem tenaga surya mungkin memerlukan air untuk pembersihan konsentrator dan reciever secara rutin; begitu juga dengan pendinginan turbin-generator. Menggunakan air dari sumur bawah tanah dapat mempengaruhi ekosistem di beberapa lokasi yang gersang.


Dampak penggunaan Minyak Bumi terhadap lingkungan adalah pencemaran lingkungan dgn CO2. Minyak bumi senantiasa mengandung senyawa dgn ikatan nCH. Kalau ini dibakar, maka senantiasa akan terjadi sisa pembakaran, baik karbon, residu maupun asap. Selama masih ada paru-paru  bumi dalam bentuk hutan lindung, dgn pepohonan berhijau daun yg membutuhkan CO2 utk proses asimilasinya, dan perbandingan kemampuan serap pepohonan terhadap gas sisa pembakaran masih sesuai .
Pembakaran sumber energi fosil (mis. minyak bumi, batu bara) juga dapat dampak buruk terhadap udara dan iklim karena melepaskan gas-gas, antara lain:
-  karbon dioksida (CO2)
-  nitrogen oksida (NOx)
-  sulfur dioksida (SO2)
Yang dapat menyebabkan pencemaran udara :
-  hujan asam
-  smog

-  pemanasan global

Tidak ada komentar:

Posting Komentar