Selasa, 02 Oktober 2012

Buruh Tuntut Penghapusan Outsourcing dan Minta Kenaikan Upah Minimal

Demo besar-besaran oleh buruh industri kembali terjadi hari ini 3 Oktober, bahkan para buruh mengancam untuk melakukan mogokkerja secara masal. Demo buruh ini dilakuakn untuk menuntut penghaspusan terhadap sistem outsourcing dan meminta kenanikan upah minimal. 


Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyatakan pihaknya akan menggelar aksi mogok kerja nasional yang melibatkan buruh di 21 kabupaten dan kota pada 3 Oktober 2012. Hal ini dilakukan, menyusul pemerintah tak merespons permintaan mereka untuk bertemu dengan Menteri BUMN, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.


Pertemuan itu diajukan untuk membahas tuntutan buruh terkait masalah outsourcing dan kenaikan upah minimal. “Kami meminta agar tak ada lagi tenaga outsourcing yang dipekerjakan dalam proses produksi dan kegiatan pokok perusahaan sesuai pasal 66 undang-undang No.13 Tahun 2013,” kata Said saat dihubungi, Minggu, 23 September 2012.

Pasalnya, menurut dia, sekitar 80 persen buruh di industri padat karya merupakan pegawai outsourcing, sementara 47 persen pekerja di sektor industri padat modal juga merupakan pegawai outsourcing. Selain itu, mereka juga meminta upah minimum regional di kawasan Jabodetabek ditingkatkan menjadi Rp 2,2 juta



Demo buruh ini tentu membawa banyak dampat baik bagi industri maupun bagi masyarakat. Bagi industri, demo buruh dan mogok kerja akan mengakibatkan kerugian. Hal ini dikarenakannya terhentinya produksi. Sedangkan bagi masyarakat, terutama pengguna jalan, demo buruh biasanya akan menyebabkan kemacten, bahkan penutupan beberapa ruas jalan. Sehingga menggangu kenyamanan para pengguna jalan. Masyarakat tentu berharap demo beruh kali ini dapat berlangsung dengan tertib dan damai. Agar tidak ada pihak yang dirugikan dengan adanya aktifitas demo ini. 


Semoga demo buruh kali ini dapat membuahkan hasil yang diharapkan oleh para buruh. Pemerintah harusnya lebih peka dan mau mengambil tindakan menyakut permintaan para buruh ini. Jangan sampai pemerintah seolah-olah membiarkan hal ini berlarut-larut. Demo buruh ini kan sudah terjadi berulang-ulang kali, harusnya ada jalan keluar lain yang bisa diambil oleh pemerintah untuk menyelesaikan permaslahan ini, tidak harus menunggu para buruh turun kejalan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar