Selasa, 15 Januari 2013

Inflasi 2012 Jauh di Atas 5 %



Sampai dengan akhir tahun 2012, laju inflasi di negara ini terus melaju laksana aliran kali Ciliwung yang membuat banjir beberapa daerah di kota Jakarta. Boleh dibilang inflasi negara ini paling tinggi, dibandingkan dengan negara-negara tetangga kita. Pemerintah mengakui adanya inflasi itu, tetapi pengakuan itu tidak sepenuhnya. Sebagaimana yang diakui oleh pemerintah inflasi yang terjadi hanya 5 % nan. Mengapa saya bilang pemerintah tidak sepenuhnya dalam mengakui besarnya inflasi yang terjai ? Alasannya sudah jelas, real inflasi yang terjadi sehari-hari. Inflasi yang dirasakan oleh masyarakat Indonesia, jauh lebih besar dari angka 5 % seperti yang diakui pemerintah. Berapa besar inflasi yang real, tidak pernah dipublis kepada publik. Semua orang seakan bungkam terhadap hal tersebut, bahkan para pengamat ekonomipun. Semua lebih memilih diam seribu bahasa, menyisakan tanda tanya dalam benak saya.
Saya, bukan lulusan ilmu ekonomi, bahkan belajar di fakultas ekonomipun tidak pernah. Tetapi rasanya berat akal sehat saya untuk menerima angka laju inflasi sebesar 5 % seperti yang dikatakan pemerintah. Sebagai rakyat saya merasakan laju inflasi jauh lebih besar dari 5 %. Beberapa tahun lalu, kalau kita pergi ke pasar membawa uang seratus ribu, rasanya masih cukup untuk membeli kebutuhan saya. Namun, sekarang saya meresakan dengan uang seratus ribu, jika saya bawa ke pasar untuk membeli kebutuhan sehari-hari, hampir tidak ada artinya lagi, tidak cukup lagi.
Lalu apa bukti lainnya kalau laju inflasi jauh lebih besar dari 5 %? Salah satu bukti lainnya adalah gejolak buruh, di mana buruh beberapa kali meminta kenaikan UMP. Sampai pada akhirnya UMP dinaikkan dari 1,3 Jt menjadi 1,7 Jt, kemudian menjadi 2,2 Jt untuk di daerah Jakarta. Kalau kita lihat dari kenaikan UMP, dulu dengan UMP 1.3 Jt para buruh masih bisa hidup berkecukupan. Akhirnya karena inflasi 1.3 Jt, ini tidak cukup lagi, buruhpun minta dinaikan menjadi 1,7 Jt. Kemudian 1,7 ini pun tidak cukup lagi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, kerena tingginya laju inflasi. Akhirnya, di peenghujung tahun 2012, buruh meminta agar UMP dinaikkan menjadi 2,2 Jt. Apa artinya buruh meminta kenaikan UMP dari 1,3 Jt menjadi 2,2 ? itu adalah gambaran inflasi yang sesungguhnya. Dari kurun waktu 2011-2012, terjadi kenaikan kebutuhan hidup sebesar 800 ribu (2,2 Jt- 1,3 Jt). Kalau saya boleh berpendapat sebagai rakyat kecil, selama tahun 2012, sudah terjadi inflasi sebesar 60, 05 %, oleh sebab itu tidak mungkin bila laju inflasinya hanya 5 %. Hitung-hitungan ini mungkin masih jauh dari benar, tetapi cukup mengambarkan kalau inflasi yang dirasakan masyarakat jauh lebih besar dari yang dikatakan pemerintah.
Para penguasa yang berkepentingan, dengan bangga mengatakan kalau pertumbuhan ekonomi terus membaik, angka kemiskinan terus menurun, inflasi masih pada tahap sewajarnya. Padahal, pada kenyataannya apa yang dirasakan masyarakat, berkebalikan dengan apa yang dikatakan pemerintah. Pertumbuhan ekonomi mungkin ada, tapi tidak merata, yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin. Saya rasa pemerintah selama ini dalam menetapkan nilai sesuatu, hanya menggunkan indikator kepentingan, kepentingan politik. Mungkin tujuannya, untuk membuat seolah-olah pemerintah memiliki kinerja yang bagus, dengan mengorbankan nasib rakyat kecil. Lebih tidak masuk akal lagi, hampir tidak ada para pengamat ekonomi yang berbicara mengenai inflasi ini. Kalau saja isu politu, hukum, kekerasan, semua pada ribut. Saya berharap ada para ekonom yang akan angkat bicara soal inflasi ini. Supaya masyarakat tidak terus-terusan dibohogi dan dibodohi. Salam damai....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar