
Natsir Mansyur, CEO Indosmelt, mengatakan Indosmelt membutuhkan
dana untuk membiayai pembangunan smelter tembaga terintegerasi dengan gold
refinery senilai US$1,5 miliar. Saat ini, perusahaan sudah melakukan
pembicaraan dengan Bank Eksim Indonesia untuk mendapatkan pinjaman guna
mendanai investasi tersebut.
“Sisanya, senilai US$500 juta kami ingin peroleh dari IPO.
Setidaknya untuk membiayai investasi pembangunan gold-refinery. Kalau untuk
smelter tembaga akan cari sendiri lewat bank juga,” kata Natsir di kantor
Kemenperin, Senin (17/2).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar